AKUNTANSI
INTERNASIONAL
AUSTRALIA
Disusun
oleh:
Kelompok 9
- Galuh
Listya Widhowati (22210938)
- Ike
Wijayanti (25210451)
- Lukman Susanto (25210695)
- Rifky Diandra (28210926)
- Yusuf Febrianto (28210807)
4EB13
FAKULTAS
EKONOMI
UNIVERSITAS
GUNADARMA
JAKARTA
2014
BAB
I
PENDAHULUAN
Banyaknya
perusahaan yang melakukan ekspansi bisnis di luar negri menunjukkan arah
perkembangan operasi bisnis yang bersifat global. Hal ini terbukti dari hasil
survey yang dilakukan oleh Deloitte Touche Tohmatsu Internasional pada tahun
1992, terhadap 400 perusahaan skala menengah di dua puluh negara maju yang
melakukan bisnis di pasar internasional (Iqbal, et al., 1997 dalam Arja
Sadjiarto, 1999). Globalisasi juga terlihat dengan semakin banyaknya kerjasama
komunitas internasional yang dilakukan oleh beberapa negara termasuk Indonesia.
Kerjasama tersebut antara lain North American Free Trade Agreement (NAFTA),
ASEAN Federation of Accountants (AFA), Asia-Pacific Economic Cooperation (APEC),
World Trade Organization (WTO), dan International Organization of Securities
Commissions (IOSOC).
Globalisasi
membawa implikasi bahwa hal-hal yang dahulunya merupakan kewenagan dan
tanggungjawab tiap negara, akan dipengaruhi oleh dunia internasional. Demikian
pula dengan pelaporan keuangan dan standar akuntansi suatu negara (Arja Sadjiarto,
1999). Standar akuntansi memberikan gambaran yang jelas dan konsisten kepada
pemegang saham, membuat laporan perusahaan lebih dapat dimengerti dan dapat
diperbandingkan.
Standar
akuntansi yang dapat diperbandingkan sangat diperlukan oleh
perusahaan-perusahaan multinasional, juga oleh para pengguna laporan keuangan
yang ingin mengevaluasi kinerja perusahaan skala global dan untuk membantu
pengambilan keputusan-keputusan yang berhubungan dengan sekuritas. Operasi
bisnis dan pasar modal yang berkembang mengarah ke internasional, tidak
didukung oleh akuntansi dan pelaporannya, karena akuntansi dan pelaporannya
masih berorientasi lokal.
Adanya operasi
bisnis dan pasar modal yang bersifat global tersebut tentu menuntut adanya
standar yang bersifat global atau bersifat internasional, karena aturan-aturan
akuntansi yang bersifat lokal tidak mampu memenuhi kebutuhan bisnis dan
keuangan internasional. Oleh karena itu, beberapa kelompok profesi berusaha
membuat standar akuntansi internasional.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Sejarah Akuntansi Australia
1086 : William Sang Penakluk
Mengumumkan Kitab Domesday, yang berisi catatan dari apa adalah karena raja dan
penguasa-nya secara rinci sedemikian rupa sehingga menentang sanggahan. William
dilembagakan feodalisme di Inggris setelah mengalahkan Inggris Raja Harold, dan
sistem yang diperlukan catatan lebih menjaga.
1225 : Hakim kepala Milan membuat
rekening penuh barang dilakukan pada kapal. Republik Italia awal telah lulus
hukum yang membutuhkan publik yang ahli Taurat melacak barang dagangan.
1374 : Penyair Geoffrey Chaucer
bekerja sebagai pengawas keuangan adat di pelabuhan London. Chaucer Canterbury
Tales termasuk pedagang membual dan Reeve yang "auditor tidak pernah bisa
menang terus." Dengan penutupan Tengah Abad, perdagangan begitu berkembang
bahwa transaksi kredit telah menjadi luas, dan pencatatan (dan penjaga catatan)
perlu lebih tepat.
1494 : Italia biarawan Luca Pacioli
de resmi memperkenalkan "double entry" pembukuan dalam bukunya Summa
de Arithmetica, kompendium yang matematika pengetahuan. Pacioli mendasarkan
karyanya pada prosedur yang umumnya digunakan di Genoa, Florence, Milan dan
Venice sejak sekitar.
1350 : Pembukuan berpasangan yang
membuat lebih mudah bagi mereka untuk mendeteksi kesalahan dan memberikan
gambaran yang lebih lengkap dari kegiatan usaha-neraca yang bersama dengan
laporan laba rugi.
1553 : James Peele menulis apa yang
mungkin adalah teks Inggris lebih dulu asli pada pembukuan.
1581 : Para Collegio dei Raxonati
menjadi masyarakat pertama di dunia akuntan. Dengan 1669, tidak ada yang akan
diijinkan untuk berlatih di Venice tanpa menjadi anggota kampus.
1600 : East India Company. Perusahaan
perdagangan memperkenalkan investasi modal dan Pembagian dividen, menciptakan
kebutuhan besar untuk akuntabilitas kepada investor.
1651 : Johnannes Dyckman bergerak sebagai pemegang
buku untuk New Amsterdambawah Gubernur Peter Stuyvesant. Dyckman akan diganti
satu tahun kemudian karena tidak benar diberikan account. Usaha akuntansi memiliki
sudah mulai tumbuh di Amerika.
1775-1783
Revolusi Amerika
tidak langsung menyebabkan pertumbuhan akuntansi diInggris sebagai kreditur
menunjuk akuntan sebagai wali selama ledakan yang mengalami kebangkrutan. Pada
1793, perusahaan perbankan lebih dari 20 di Inggris dan Skotlandia gagal, dan
akuntan turun tangan untuk menyelesaikan urusan mereka.
1789 :
Pemerintah AS menciptakan Departemen Keuangan, termasuk pengawas
keuangan dan auditor. Benjamin Franklin mendesak pengusaha untuk memiliki
pelatihan dan fasilitas di "accompts." diterima Franklin uang sebagai
muda pria menjaga pembukuan, dan digunakan keterampilan kemudian untuk
menciptakan layanan pos. Thomas Jefferson dua teks pembukuan antara pertama
buku di Perpustakaan Kongres.
1841-1850
Memperluas
imperium kereta api mempekerjakan akuntan sebagai auditor independen manajemen.
1850 : Ada 264
"accomptants" yang tercantum dalam direktori dari London profesional.
Pada tahun 1799, hanya ada 11; pada tahun 1840, ada 107.
1854
:
Skotlandia secara resmi mengakui profesi di bawah penunjukan "Akuntan
sewaan."
1880 : Inggris secara resmi mengakui
"akuntan", ketika Institute of Chartered Accountants di Inggris &
Wales didirikan oleh Royal Charter Mei 1880 menyusul datang bersama enam local
masyarakat akuntan di London, Liverpool, Manchester dan Sheffield.Lembaga
menerima Piagam Tambahan tahun 1948. Sebagai Chartered tubuh, Institut
beroperasi terutama untuk kepentingan umum dan untuk yang anggota yang ada
lebih dari 124.000.
1887
: Organisasi akuntansi pertama di Amerika
Serikat didirikan.
1896 : Negara bagian New York secara resmi mengakui
profesi di bawah lisensibersertifikat akuntan publik.
1897 : New York State Masyarakat Akuntan Publik ini
disusun pada tanggal 28 Januari. Negara bagian lain cepat mengikuti. Charles
Haskins Waldo adalah terpilih sebagai presiden pertama NYSSCPA tersebut.
Haskins sudah adalah yang pertama presiden dari Dewan Penguji Negara Akuntan
Publik pada tahun 1896. Pada tahun 1900, ia menjadi dekan pertama dari Sekolah
Universitas New York Perdagangan, Rekening dan Keuangan.
1895-1905
New York,
Ontario dan Barat Perusahaan Kereta Api menjadi yang pertama kereta api di
Amerika Serikat mengeluarkan laporan keuangan yang diaudit. SerikatStates Steel
adalah perusahaan industri besar pertama untuk mengeluarkan diaudit melaporkan.
Adil Life Assurance Masyarakat menjadi asuransi pertama perusahaan memiliki
audit independen. Pintu air dibuka untuk bersertifikat akuntan publik.
Sementara itu, universitas besar sepertiUniversity of Chicago dan Dartmouth
mendirikan kursus akuntansi, meskipun perguruan tinggi bisnis telah
diselenggarakan untuk mengajar pembukuan dan akuntansi keterampilan sejak
pertengahan abad ke-19
1913 : Berlakunya undang-undang pajak
pendapatan AS menetapkan akuntan sebagaiutama profesi di arena ini. Pada saat
yang sama, CPA manajemen keahlian ketapel profesi sebagai konsultan top di
ruang rapat dan di lantai pabrik.
1928 : The Institute of Chartered
Accountants di Australia (ICAA) adalah merupakan oleh Royal Charter pada tahun
1928. Para ICAA sekarang beroperasi di bawah Tambahan Kerajaan Piagam (diubah
dari waktu ke waktu) yang diberikan oleh Gubernur Jenderal atas nama Ratu
Elizabeth II pada tanggal 23 Agustus 2000.
1931 : Kasus Ultramares menetapkan
prinsip bahwa auditor memiliki kewajiban kepada pihak ketiga mengandalkan
laporan auditor. The American Institute of CPA menghilangkan kata
"sertifikasi" dari laporan tersebut dan menggantikannya dengan
"Diperiksa" untuk menekankan laporan itu pendapat, bukan jaminan.
1933 : Academy of Motion Picture Seni dan Ilmu
Pengetahuan memilih HargaWaterhouse untuk mengawasi pemungutan suara untuk
penghargaan Oscar pada tahun 1933, dalam tanggapan terhadap kepercayaan bahwa
penghargaan itu dicurangi. Itu Akademi mempublikasikan pertunangan untuk
menciptakan kepercayaan masyarakat terhadap Oscar.
1941 : The US Securities and Exchange
Commission mengharuskan laporan auditor menyatakan bahwa pemeriksaan dibuat
sesuai dengan prinsip diterima standar akuntansi.
1952 : Pada tahun 1952 Commonwealth Ikatan Akuntan
(sebelumnya dikenal sebagai yang tergabung Ikatan Akuntan, Victoria) dan
Federal Ikatan Akuntan, yang didirikan di Victoria memutuskan untuk
menggabungkan dan membentuk Society Australia Akuntan. Masyarakat Australia
Akuntan berubah nama menjadi Society Australia Bersertifikat Akuntan Mempraktekkan
pada tahun 1990 beberapa tahun kemudian berubah nya nama, lagi, untuk CPA
Australia.
1965 : Pada tahun 1965 ICAA dan CPA Australia
didirikan sebuah Akuntansi Research Foundation. Pada tahun 1974 ini
direorganisasi dan berganti nama menjadi Australia Akuntansi Research
Foundation ("AARF"). Yayasan melakukan penelitian, memproduksi
makalah diskusi, monograf dan panduan, dan mempersiapkan pengajuan kepada Pemerintah
atas nama BPAAustralia dan ICAA. Dewan hidup tunggal dari AARF adalah Legislasi
Review Board (setelah Australia Standar & Jaminan Dewan diasumsikan oleh
Pelaporan Keuangan Pemerintah AustraliaCouncil) dan ketua sekarang adalah kita
sendiri Richard Bobb.
1968 : AS Kontinental Kasus Vending
memperluas tanggung jawab auditor untuk memasukkan sanksi pidana karena telah
melihat ke arah lain ketika mereka tidak seharusnya.
1973 : Kesadaran masyarakat terhadap standar
akuntansi yang berlaku umum menyebabkan pembentukan Keuangan Standar Akuntansi
independen AS Dewan.
1973 : Akuntansi Internasional Komite
Standar ("IASC") dibentuk pada pertemuan perdananya 29 Juni 1973 di
London sebagai akibat dari perjanjian oleh badan akuntansi di Australia,
Kanada, Perancis, Jerman, Jepang, Meksiko, Belanda, Inggris dan Irlandia
danAmerika Serikat, dan negara-negara ini merupakan Dewan IASC pada saat itu
waktu. Pada tanggal 1 April 2001, Dewan Standar Akuntansi Internasional (IASB)
diasumsikan akuntansi penetapan standar tanggung jawab dari perusahaan
pendahulunya tubuh, IASC.
Ini adalah
puncak dari restrukturisasi berdasarkan rekomendasi dari Rekomendasi laporan
Membentuk IASC untuk Masa Depan. IASB menerbitkan Standar dalam serangkaian
pernyataan disebut Standar Pelaporan Keuangan Internasional (IFRS). Hal ini
juga diadopsi tubuh Standar yang dikeluarkan oleh Dewan Akuntansi Internasional
Komite Standar (IASC). Itu pernyataan terus ditunjuk "Akuntansi
Internasional Standar "(IAS).
1977 : Didirikan pada tahun 1977,
Federasi Internasional Akuntan (IFAC) didirikan sebagai organisasi seluruh
dunia untuk akuntansi yang profesi. IFAC terdiri dari 163 badan anggota di 119
negara, mewakili lebih dari 2,5 juta akuntan publik yang bekerja di prakteknya,
industri dan perdagangan, pemerintah, dan akademisi. IFAC yang misinya adalah
untuk melayani kepentingan umum, dengan memperkuat seluruh dunia akuntansi
profesi dan memberikan kontribusi pada pengembangan yang kuat internasional
ekonomi dengan mengembangkan dan mempromosikan kepatuhan terhadap berkualitas
tinggi standar profesional, memajukan internasional konvergensi standar
tersebut dan berbicara tentang isu-isu kepentingan public mana keahlian profesi
adalah yang paling relevan.
2000 : Hukum Australia Reformasi
Ekonomi Perusahaan Program Act 1999 membentuk dasar untuk pengaturan setting
standar baru sebagai bagian dari Pemerintah Australia Perusahaan Hukum Program
Ekonomi Reformasi. Undang-undang secara resmi menetapkan pengaturan baru datang
ke berlaku tanggal 1 Januari 2000. Pengaturan kelembagaan untuk pengaturan
standar akuntansi melibatkan Pelaporan Keuangan Dewan (FRC) dengan tanggung
jawab pengawasan untuk Dewan Standar Akuntansi Australia (AASB), yang akan
menangani standar pengaturan di sektor swasta dan publik dan memiliki sendiri penelitian
dan staf administrasi. Ini menggantikan pengaturan di bawah AASB yang bekerja
bersama-sama dengan Masyarakat profesi akuntansi yang Sektor Dewan Standar
Akuntansi dan menggunakan layanan dari staf AARF tersebut.
2004 : Hukum Australia Ekonomi Perusahaan
Program Reformasi (Reformasi Audit & Pengungkapan Perusahaan) Act 2004
disediakan untuk pembentukan dibentuk kembali Audit dan Assurance Standards
Board ("AUASB") sebagai independen badan hukum. Sebagai audit
nasional dan jaminan standar setter, yang AUASB memiliki peran penting dalam
mengembangkan tinggi kualitas standar dan pedoman terkait untuk auditor dan
penyedia lain jaminan layanan. Dewan ini sebelumnya diatur oleh AARF sampai
dengan 1 Juli 2004.
2.2
Pengertian Harmonisasi
Pengertian
harmonisasi adalah suatu upaya dalam mencari keselarasan. Namun, pengertian
harmonisasi dalam akuntansi adalah suatu proses untuk meningkatkan
komparabilitas (kesesuaian) praktik akuntansi dengan menentukan batasan-batasan
seberapa besar praktik-praktik tersebut dapat beragam. Secara sederhana
pengertian harmonisasi standar akuntansi dapat diartikan bahwa suatu negara
tidak mengikuti sepenuhnya standar yang berlaku secara internasional.Negara
tersebut hanya membuat agar standar akuntansi yang mereka miliki tidak
bertentangan dengan standar akuntansi internasional.
Keuntungan Harmonisasi Internasional:
1. Pasar modal menjadi global dan modal
investasi dapat bergerak di seluruh dunia tanpa hambatan. Standar pelaporan
keuangan berkualitas tinggi yang digunakan secara konsisten di seluruh dunia
akan memperbaiki efisiensi alokasi modal.
2. Investor dapat membuat keputusan investasi
yang lebih baik portofolio akan lebih beragam dan risiko keuangan berkurang.
3.
Perusahaan-perusahaan dapat memperbaiki proses pengambilan keputusan strategi
dalam bidang merger dan akuisisi.
4.
Gagasan terbaik yang timbul dari aktivitas pembuatan standard pat disebarkan
dalam mengembangkan standar global yang berkualitas tertinggi.standar akuntansi
internasional memiliki sifat lebih fleksibel dan terbuka.
Harmonisasi
standar akuntansi internasional pertama kali dikenalkan oleh European Commision
(EC). Pada tahun 1995 EC mengadopsi pendekatan baru bagi harmonisasi akuntansi
yang memperbolehkan penggunaan standar akuntansi internasional untuk perusahaan
yang terdaftar di pasar modal internasional. Lembaga-lembaga yang aktif dalam
usaha harmonisasi standar akuntnasi internasional antara lain adalah IASC
(International Accountig Standard Commitee) dan PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa).
Beberapa pihak
yang diuntungkan dengan adanya harmonisasi tersebut adalah
perusahaan-perusahaan multinasional, kantor akuntan internasional, organisasi
perdagangan, serta International Organization of Securities Commissions (IOSCO)
((Arja Sadjiarto, 1999). Harmonisasi standar akuntansi internasional berarti
proses meningkatkan kesesuaian praktik akuntansi melalui penyusunan batasan
berbagai macam perbedaan (Choi, et al., 1999). Dengan demikian harmonisasi
dapat mengakomodasi perbedaan nasional dan meningkatkan komparabilitas
informasi keuangan dari berbagai negara. Harmonisasi membuat standar akuntansi
keuangan sejalan dengan standar akuntansi internasional.
2.3
Sejarah dan Gambaran Umum IFRS
Teknologi
informasi yang mapan dan memanjakan manusia, membuat manusia semakin mudah
untuk berinterkasi dan berkomunikasi satu dengan lainnya. Masyarakat di belahan
dunia barat dapat dengan begitu mudahnya untuk berhubungan dengan masyarakat di
timur tengah di pojok utara ataupun di daerah timur. Termasuk juga dalam berhubungan
dagang dan berinvestasi. Karena kemajuan teknologi tersebut mendorong kemudahan
manusia di seluruh dunia untuk berkomunikasi tanpa ada batas wilayah Negara
atau biasa kita sebut globalisasi.
Dampak
globalisasi yang semakin kuat dan berimbas kepada pasar pasar investasi membuat
pihak yang terlibat berupaya untuk mempermudah dan menyeragamkan bahasa dalam
berinvestasi (bahsa pelaporan keuangan dan standar keuangan). Standar pelaporan
keuangan dan standar akuntansi haruslah standar yang dapat diterima dan
dipahami oleh masyarakat global. Sehingga diperlukan standar yang sama di
seluruh dunia.
1970-an Inggris, Kanada, US membentuk
Accounting International Study Group (AISG)
1973 Organisasi professional akuntansi dr Belanda,
Kanada, Australia, Meksiko, Jepang, Prancis dan Selandia Baru membentuk
International Accounting Standard Committee (IASC) dan menghasilkan
International Accounting Standard (IAS)
2000 IASC restrukturisasi kelembagaan dan dibentuk
IASC Foundation (IASCF) yg membawahi International Accounting Standard Board
(IASB) dan International Financial Reporting Intepretation Committee (IIFRIC).
IASB mengeluarkan International Financial Reporting Standards (IFRS).
IAS dan IFRS
adalah standar akuntansi dan pelaporan keuangan yang merupakan produk IASC dan IASB. IFRS adalah produk IASB versi baru dan IAS adalah produk IASC versi lama.
Selain itu terdapat pula International Financial Reporting Intrepretation
Committee (IFRIC) dan Standing Intrepretation Committee (SIC).
Manfaat
Konvergensi IFRS Secara Umum
Manfaat dari konvergensi IFRS secara
umum diantaranya adalah :
• Memudahkan
pemahaman atas laporan keuangan dengan penggunaan Standar Akuntansi Keuangan
yang dikenal secara internasional (enhance comparability).
•
Meningkatkan arus investasi global melalui transparansi.
• Menurunkan
biaya modal dengan membuka peluang fund raising melalui pasar modal secara
global.
•
Menciptakan efisiensi penyusunan laporan keuangan.
• Meningkatkan
kualitas laporan keuangan, dengan antara lain, mengurangi kesempatan untuk
melakukan earning management.
Kerangka
Dasar Penyusunan Laporan Keuangan Berdasar IFRS
v Elemen Laporan
Keuangan
1. Neraca
2. Laporan Laba Komperhensif
3. Laporan Perubahan Ekuitas
4. Laporan Arus Kas
5. Catatan Atas Laporan Keuangan
6. Laporan Posisi Keuangan pada Perioda
Komparatif
v Pemakai Laporan
Keuangan.
Pemakai dan Kepentingannya
Internal (Manajemen)
Melihat besar
kecilnya laba dan mengevaluasi kinerja keuangan perusahaan. Dan Informasi dalam
laporan keuangan dapat digunakan untuk menentukanplan dan strategi perusahaan.
Eksternal (Investor)
Menilai prospek
tidaknya perusahaan tersebut (Mengukur resiko-resiko investasinya)
Pemberi Pinjaman (Biasanya Bank)
Untuk mengetahui
kemampuan perusahaan dalam melunasi pinjamannya.
Pemerintah dan Badan Regulator Lain
Untuk
menganalisa CAR perusahaan, sebagai pertimbangan kebijakan pajak, menghitung
statistic pendapatan nasional.
Supplier
Untuk
menentukan kebijakan kredit terhadap perusahaan.
Pelanggan
Mengetahui
kelangsungan hidup perusahaan.
Karyawan
Mengetahui
kelangsungan hidup perusahaan serta mengetahui perusahaan untuk memberikan
balas jasa.
Masyarakat (termasuk akademisi)
Sebagai bahan
pembelajaran dan ilmu pengetahuan. Selain itu dapat menjadi bahan dalam membuat
tugas akhir, artikel, makalah, dan presentasi-presentasi.
v Basis Pengukuran
Basis pengukuran
IFRS diantaranya adalah :
1. Biaya Perolehan
2. Biaya Kini
3. Nilai Realisasi dan Penyelesaian
4. Nilai Sekarang.
2.4
Pengertian dan penjelasan dari IFRS
IFRS
(Internasional Financial Accounting Standard) merupakan standar akuntansi
internasional yang diterbitkan oleh International Accounting Standar Board
(IASB).Standar Akuntansi Internasional disusun oleh empat organisasi utama
dunia yaitu Badan Standar Akuntansi Internasional (IASB), Komisi Masyarakat
Eropa (EC), Organisasi Internasional Pasar Modal (IOSOC), dan Federasi
Akuntansi Internasional (IFAC).
IFRS
(Internasional Financial Accounting Standard) adalah suatu upaya untuk
memperkuat arsitektur keungan global dan mencari solusi jangka panjang terhadap
kurangnya transparansi informasi keuangan.
1.
Tujuan IFRS adalah memastikan bahwa Transparansi bagi para pengguna dan dapat
dibandingkan sepanjang periode yang disajikan.
2. Menyediakan titik awal yang memadai untuk
akuntansi yang berdasarkan pada IFRS.
3. Dapat
dihasilkan dengan biaya yang tidak melebihi manfaat untuk para pengguna.
Laporan
keungan interim perusahaan untuk periode-periode yang dimasukan dalam laporan
keuangan tahunan, mengandung informasi berkualitas tinggi. Sedangkan manfaat
yang dapat diperoleh adanya suatu perubahan sistem IFRS sebagai standar global
yaitu :
1.
Pasar modal menjadi global dan modal investasi dapat bergerak di seluruh dunia
tanpa hambatan berarti. Stadart pelaporan keuangan berkualitas tinggi yang
digunakan secara konsisten di seluruh dunia akan memperbaiki efisiensi alokasi
lokal.
2.
Investor dapat membuat keputusan yang lebih baik
3.
Perusahaan-perusahaan dapat memperbaiki proses pengambilan keputusan mengenai merger
dan akuisisi
4.
Gagasan terbaik yang timbul dari aktivitas pembuatan standard dapat disebarkan
dalam mengembangkan standard global yang berkualitas tertinggi.
2.5
Harmonisasi IFRS di Australia
Adopsi
IFRS telah dilakukan di beberapa negara, di antaranya di Uni Eropa yang
mengharuskan semua perusahaan yang terdaftar di bursa harus menyiapkan laporan
keuangan konsolidasi sesuai IFRS (SG-007), sedang di Inggris standar yang
menyerupai IFRS diperlukan untuk menghindari masalah tentang perusahaan yang
terdaftar dan yang tidak terdaftar di bursa dan IFRS dianggap sebagai suatu
tantangan, yang pada akhirnya menyambut baik IFRS untuk mengurangi perbedaan
antara standar akuntansi di Inggris dan IFRS (Fearnley dan Hines, 2003).
Australia adalah salah satu negara yang berpengaruh dalam pengembangan
akuntansi internasional sejak konsep dari komite akuntansi internasional
dikembangkan di Sidney tahun 1972.
Sebelum
beralih ke penjelasan lebih lanjut, berikut ini adalah penjelasan dari
singkatan-singkatan yang sering digunakan Australia dalam lembaga akuntansi
internasional :
Keputusan
untuk mengadopsi IFRS di Australia berawal dari diputuskannya mengadopsi IFRS
mulai dari 1 januari 2005 yang merupakan keputusan pada tahun 2002. Seiring
dengan jadwal European Union (EU) untuk pengadopsian IFRS. IFRS 2004 yang
merupakan ‘platform stabil’ diadopsi.
Manfaat
mengadopsi IFRS bagi Australia adalah :
• Membantu menarik modal ke Australia =
menurunkan biaya modal
• Biaya lebih rendah bagi pelapor, auditor dan
pemakai laporan keuangan dari entitas multinasional (tidak perlu susun ulang)
• Mengisi kesenjangan dalam AGAAP, misalnya
yang berhubungan dengan instrumen keuangan
Biaya :
• Hilangnya pedoman yang ada di AGAAP, misalnya
pedoman akuntansi untuk imbalan yang diterima karyawan.
• Pengenalan metode akuntansi opsional =
komparabilitas berkurang.
• Kehilangan kebebasan untuk membangun set
standar yang terpisah untuk entitas non-nirlaba.
• Biaya-biaya sehubungan dengan penerapan perubahan.
Proses
pengadopsian IFRS
Proses
penggabungan dimulai di tahun 1996, mencapai puncaknya di tahun 2002 ketika
Australian Convergence Handbook (Buku Pegangan Konvergensi Australia)
diterbitkan.Di tahun 2002, jurang perbedaan antara IFRS dan AGAAP telah jauh
berkurang.
Pada tahun 2002,
perbedaan utama yang masih ada antara IFRS dan AGAAP adalah:
• IFRS lebih komprehensif sehubungan dengan
akuntansi untuk instrumen keuangan dan imbalan pasca-kerja; sedangkan AGAAP
lebih komprehensif sehubungan dengan akuntansi untuk asuransi, kegiatan
pertambangan, aktiva tak berwujud, dan kerangka kerja.
• Setiap
standar IFRS dipaparkan dalam bentuk Exposure Draft oleh AASB, yang meminta
komentar apakah standar akan berdampak positif bagi ekonomi Australia
• Waktu yang cukup disediakan bagi yang
berkepentingan untuk mengenal konsep IFRS dan membangun sistem yang sesuai –
proses selesai pada Juli 2004
• Kebanyakan entitas memiliki 2 tahun untuk
menerapkan IFRS – secara umum neraca tahunan yang terdampak adalah per 30 Juni
2006
• April 2004, untuk membantu proses
pengadopsian, AASB menerbitkan AASB 1047 Disclosing the Impacts of Adopting
Australian Equivalents to IFRSs (Pencatatan Dampak akan Pengadopsian Standar
Australia setara dengan IFRS)
• AASB 1047 mengharuskan entitas untuk
mencatatkan dampak yang relevan bagi tahun sebelum tahun adopsi dalam laporan
keuangan mereka – biasanya tahun yang berakhir 30 Juni 2005
• IFRS
4 Insurance Contracts (Kontrak Asuransi) dan IFRS 6 Exploration for and
Evaluation of Mineral Resources (Eksplorasi dan Evaluasi Sumber Daya Mineral)
masih mempertahankan fitur-fitur penting dari AGAAP yang berhubungan dengan
Asuransi dan Aktivitas Pertambangan
Dampak IFRS atas
laporan keuangan:
• Penerusan biaya eksplorasi masih baik, namun
dengan kriteria yang sedikit berbeda dari AGAAP aslinya
• Derivatif
(produk turunan) – kebanyakan entitas, termasuk bank, harus mengidentifikasi
dan menilai fair value (harga wajar) dari derivative
• Penurunan nilai harta finansial, terutama
dalam buku pinjaman – berubah dari model ‘dinamis’ ke model ‘kerugian yang
timbul’
• Kontrak asuransi – faktor bunga berubah ke
risk free (bunga bebas resiko) dan uji kelayakan liabilitas asuransi
diperkenalkan
• Pertanian – tak banyak perubahan – beberapa
isu sehubungan dengan harta biologis masih ada, misalnya sehubungan dengan
perkebunan kelapa sawit di Indonesia
• Pemulihan penilaian atas aktiva tak berwujud
(termasuk merek)
Setelah dilakukan harmonisasi IFRS dengan
standar akuntansi di Australia, hasil yang diperoleh adalah :
• Laporan keuangan entitas Australia lebih
banyak dimengerti di seluruh dunia
• Sinergi dalam persiapan, audit dan kajian
laporan keuangan Australia untuk entitas yang merupakan bagian dari kelompok
multinasional
• Biaya awal sehubungan dengan proses adopsi,
terutama untuk penerapan IAS 39 untuk entitas seperti bank dan perusahaan
asuransi
• IFRS terus mengalami perubahan - kebanyakan
perubahan ini didorong oleh hal-hal yang tidak berlaku bagi Australia
• Isu
akuntansi yang relevan untuk Australia mungkin bukanlah prioritas global,
misalnya seperti Aktivitas Pertambangan, dan Laba Rugi versus Pendapatan
Lain-Lain (Other comprehensive income)
• Adopsi IFRS menyoroti kekhawatiran akan
pengungkapan yang berlebihan
2.6
IFRS di Australia
Australian
Accounting Standards Board (AASB) adalah lembaga pemerintah Australia yang
mengembangkan dan memelihara standar pelaporan keuangan yang berlaku untuk
entitas di sektor swasta dan publik dari ekonomi Australia.
AASB mempunyai
tanggung jawab untuk membuat standar baik sektor publik maupun sektor pribadi
dan bebas untuk mencari tim dan staf. The AASB menggunakan kerangka kerja
konseptual, yang meliputi Laporan Akuntansi Konsep (SAC 1 Definisi Pelapor dan
SAC 2 Tujuan Tujuan Umum Pelaporan Keuangan) yang dikembangkan oleh mantan AASB
dan Sektor Publik Dewan Standar Akuntansi (PSASB), untuk mengevaluasi usulan
standar akuntansi.
Berdasarkan
Corporations Act 2001 Australia, banyak entitas harus menerapkan Standar
Akuntansi Australia ketika menyiapkan laporan keuangan mereka. Beberapa entitas
sektor publik wajib menerapkan Standar Akuntansi Australia dengan salah satu
undang-undang Persemakmuran, negara bagian atau wilayah, melalui petunjuk
khusus untuk pembuat atau pelaporan kerangka kerja yang ditetapkan pedoman atau
peraturan.
Anggota CPA
Australia, The Institute of Chartered Accountants di Australia dan National
Institute Akuntan memiliki kewajiban profesional untuk mengambil semua langkah
yang wajar dalam kekuasaan mereka untuk memastikan bahwa entitas dengan yang
mereka terlibat sesuai dengan Standar Akuntansi Australia ketika mempersiapkan
keuangan mereka untuk tujuan umum laporan.
Sejak tahun
2002, AASB mengadopsi Dewan Standar Akuntansi Internasional (IASB) untuk
periode pelaporan keuangan yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari
2005. Pada bulan Juli 2004, AASB mengadopsi sejumlah standar yang berlaku dari
tahun 2005, termasuk:
• Standar Akuntansi Australia yang mengadopsi
Standar IASB
• Standar AASB yang mendukung Standar Akuntansi
Australia yang mengadopsi IASB
• Standar AASB Lain yang berlaku untuk entitas
jenis tertentu
GAAP Australia
dibuat untuk membantu pengguna antara lain, pemerintahan, auditor, pengguna,
regulator, akademisi, dan mahasiswa. Dalam kesempatan kali ini penulis
bermaksud menyajikan data yang didapat dari Kementerian Keuangan Australia
mengenai standar akuntansi akrual mereka dan memperbandingkannya dengan standar
akuntansi akrual dalam negeri. Harapan saya dapat menggali pengetahuan lebih
dalam mengenai praktik akuntansi akrual.
Berikut pelaporan keuangan pemerintah
Australia
NEGARA
PERSEMAKMURAN AUSTRALIA
1. Telah menganut basis Akrual
2. Periode Pelaporan:
1 Juli 20XX – 31
Juni 20XX
3. Standar
Setiap
Tahun standarnya dapat berubah disesuaikan dengan kebutuhan atas pengelolaan
AASB. Untuk pelaporan keuangan pemerintahan mengacu pada:AASB 1049-Whole of
Government and General Government Sector Financial Reporting. Asumsi diambil
periode pelaporan : “1 Juli 2010 s.d. 31 Juni 2011”.
4. Standar Akuntansi yang digunakan untuk periode
1 Juli 2010 s.d. 31 Juni 2011:
• AASB
1 First-time Adoption of Australian Accounting Standards–October 2010
(Compilation)
Applies to reporting periods beginning
on or after 01 Jan 2011
• AASB 2 Share-based Payment – July 2009
(Compilation)
Applies to reporting periods beginning
on or after 01 Jan 2010
• AASB 3 Business Combinations – October 2010
(Compilation)
Applies to reporting periods beginning on or
after 01 Jan 2011
• AASB 4 Insurance Contracts – October 2010
(Compilation)
Applies to reporting periods beginning on or
after 01 Jan 2011
• AASB 5 Non-current Assets Held for Sale and
Discontinued Operations–October 2010 (Compilation)
Applies to reporting periods beginning on or
after 01 Jan 2011
• AASB
6 Exploration for and Evaluation of Mineral Resources–December 2007 (Compilation)
Applies to reporting periods beginning on or
after 01 Jan 2009
• AASB 7 Financial Instruments: Disclosures –
June 2010 (Compilation)
Applies to reporting periods beginning on or
after 01 Jan 2011
• AASB 8 Operating Segments – December 2009
(Compilation)
Applies to reporting periods beginning
on or after 01 Jan 2011
• AASB 101 Presentation of Financial Statements
– October 2010 (Compilation) Applies to reporting periods beginning on or after
01 Jan 2011
• AASB 102 Inventories – June 2009
(Compilation)
Applies to
reporting periods beginning on or after 01 Jan 2009 that end on or after 30 Jun
2009
• AASB 107 Statement of Cash Flows – October
2010 (Compilation)
Applies to reporting periods beginning on or
after 01 Jan 2011
• AASB
108 Accounting Policies, Changes in Accounting Estimates and Errors-December
2009 (Compilation)
Applies to reporting periods beginning on or
after 01 Jan 2011
• AASB 110
Events after the Reporting Period – December 2009 (Compilation)
Applies to reporting periods beginning on or
after 01 Jan 2011
• AASB 111 Construction Contracts – June 2009
(Compilation)
Applies to
reporting periods beginning on or after 01 Jan 2009 that end on or after 30 Jun
2009
• AASB 112 Income Taxes – October 2010
(Compilation)
Applies to reporting periods beginning on
or after 01 Jan 2011
• AASB 116 Property, Plant and Equipment – June
2009 (Compilation)
Applies to reporting periods beginning on or
after 01 Jul 2009
• AASB 117 Leases – June 2009 (Compilation)
Applies to reporting periods beginning
on or after 01 Jan 2010
• AASB
118 Revenue – October 2010 (Compilation)
Applies
to reporting periods beginning on or after 01 Jan 2011
•
AASB 119 Employee Benefits – October 2010 (Compilation)
Applies to reporting periods beginning on or
after 01 Jan 2011
• AASB
120 Accounting for Government Grants and Disclosure of Government Assistance –
July 2008 (Compilation)
Applies to reporting periods beginning on or
after 01 Jan 2009
• AASB
121 The Effects of Changes in Foreign Exchange Rates – October 2010
(Compilation)
Applies to reporting periods beginning on
or after 01 Jan 2011
• AASB 123 Borrowing Costs – June 2009
(Compilation)
Applies to reporting periods beginning on
or after 01 Jan 2009 that end on or after 30 Jun 2009
• AASB 124 Related Party Disclosures –
December 2009 (Principal)
Applies to reporting periods beginning on
or after 01 Jan 2011
• AASB 127 Consolidated and Separate Financial
Statements – July 2008 (Compilation)
Applies to reporting periods beginning on
or after 01 Jul 2009
• AASB 128 Investments in Associates – June
2010 (Compilation)
Applies to reporting periods beginning on
or after 01 Jul 2010
• AASB
129 Financial Reporting in Hyperinflationary Economies – June 2009
(Compilation)
Applies to reporting periods beginning on
or after 01 Jan 2009 that end on or after 30 Jun 2009
• AASB
131 Interests in Joint Ventures – June 2010 (Compilation)
Applies to reporting periods beginning on or
after 01 Jul 2010
• AASB
132 Financial Instruments: Presentation – October 2010 (Compilation)
Applies to reporting periods beginning on or
after 01 Jan 2011
• AASB 133 Earnings per Share – October 2010
(Compilation)
Applies
to reporting periods beginning on or after 01 Jan 2011
• AASB
134 Interim Financial Reporting – October 2010 (Compilation)
Applies to reporting periods beginning on or
after 01 Jan 2011
• AASB 136 Impairment of Assets – June 2009
(Compilation)
Applies to reporting periods beginning on
or after 01 Jan 2010
• AASB 137 Provisions, Contingent Liabilities
and Contingent Assets – October 2010 (Compilation)
Applies to reporting periods beginning on
or after 01 Jan 2011
• AASB 138 Intangible Assets – June 2009
(Compilation)
Applies to reporting periods beginning on
or after 01 Jul 2009
• AASB
139 Financial Instruments: Recognition and Measurement – October 2010
(Compilation)
Applies to reporting periods beginning on or
after 01 Jan 2011
• AASB
140 Investment Property – October 2010 (Compilation)
Applies to reporting periods beginning on or
after 01 Jan 2011
• AASB
141 Agriculture – October 2009 (Compilation)
Applies to reporting periods beginning on or
after 01 Jan 2009 that end on or after 30 Jun 2009
• AASB
1004 Contributions – December 2007 (Principal)
Applies to reporting periods beginning on or
after 01 Jul 2008
• AASB
1023 General Insurance Contracts – October 2010 (Compilation)
Applies to reporting periods beginning on or
after 01 Jan 2011
• AASB
1031 Materiality – December 2009 (Compilation)
Applies to reporting periods beginning on or
after 01 Jan 2011
• AASB
1038 Life Insurance Contracts – October 2010 (Compilation)
Applies to reporting periods beginning on or
after 01 Jan 2011
• AASB 1039 Concise Financial Reports – June
2009 (Compilation)
Applies to reporting periods beginning on
or after 01 Jan 2009 that end on or after 30 Jun 2009
• AASB 1048 Interpretation of Standards – June
2010 (Principal)
Applies to reporting periods ending on or
after 30 Jun 2010
• AASB
1049 Whole of Government and General Government Sector Financial Reporting–September
2008 (Compilation)
Applies to reporting periods beginning on or
after 01 Jan 2009
• AASB
1050 Administered Items – December 2007 (Principal)
Applies to reporting periods beginning on or
after 01 Jul 2008
• AASB
1051 Land Under Roads – December 2007 (Principal)
Applies to reporting periods beginning on or
after 01 Jul 2008
• AASB
1052 Disaggregated Disclosures – December 2007 (Principal)
Applies to reporting periods beginning on or
after 01 Jul 2008
• AAS
25 Financial Reporting by Superannuation Plans – December 2005 (Compilation)
Applies to reporting periods ending on or
after 31 Dec 2005
5. Penerapan Akrual :
Mengakui
aset, kewajiban, pendapatan,biaya dan arus kas dari semua entitas di bawah
kontrolpemerintah
6. Komponen Laporan Keuangan :
• Statement
of Comprehensive Income
• Neraca
• Laporan
Arus kas
• Kebijakan
Akuntansi dan Catatan atas Laporan Keuangan
• Laporan
Perubahan Ekuitas secara terpisah, tidak diperlukan
7.
Laporan mengenai anggaran seluruh entitas pemerintahan dan GGS disajikan ke
parlemen, seluruh laporan keuangan pemerintah dan GGS harus mengungkapkan:
• Laporan
Anggaran; dan Penjelasan varians (realisasi) antara jumlah aktual yang
disajikan di muka laporan keuangan dan jumlah anggaran yang sesuai.
8. Unsur-unsur Laporan Perubahan Saldo
Anggaran Lebih:
• Penggunaan SAL sebagai Penerimaan Pembiayaan
Tahun Berjalan
• Sisa Lebih/Kurang Pembiayaan Anggaran
(SiLPA/SiKPA)
• Koreksi Kesalahan Pembukuan tahun
Sebelumnya, dan lain-lain
9. Statement of Comprehensive Income
1.
Revenue from Transactions
• Taxation revenue
• Other revenue
• Interest, other than swap interest
• Dividends and income tax from other sector
entities
• Dividends from associates (part of share of
net profit/(loss) from associates)
• Sales of goods and services
• Other current revenues
2.
Expenses from Transactions
• Employee benefits expense
• Wages, salaries and supplements
• Superannuation
• Use of goods and services
• Depreciation
• Interest, other than swap interest and
superannuation interest expenses
• Subsidy expenses
• Grants
• Social benefits
• Income tax expenses
• Superannuation net interest expenses
3. Other Economic Flows – Included in Operating
Result
• Other revenue
• Net swap interest revenue
• Dividends from other sector entities
• Net foreign exchange gains/(losses)
• Net gain on sale of non-financial assets
• Net gain on financial assets or liabilities
at fair value through operating result
• Net actuarial gains
• Amortisation of non-produced assets
• Doubtful debts
• Share of net profit/(loss) from associates,
excluding dividends
OPERATING RESULT
1. Other Economic Flows – Other Non-owner
Changes in Equity
• Revaluations
• Net
gain on equity investments in other sector entities measured at proportional
share of the carrying amount of net assets/(liabilities)
• Net gain on financial assets measured at fair
value
10.
Unsur-unsur Laporan Perubahan Ekuitas:
1.
Surplus/Defisit-Lo
2.
Dampak Kumulatif Perubahan Kebijakan/Kesalahan Mendasar:
• Koreksi Nilai Persediaan
• Selisih Revaluasi Aset Tetap, dan Lain-Lain
11.
Statement of Financial Position:
1.
Finansial Assets
•
Cash and deposits
• Accounts
receivable
• Securities other than shares
• Loans
• Advances
• Shares and other equity
2. Non Finansial Assets
• Produced assets
• Inventories
• Machinery and equipment
• Buildings and structures
• Intangibles
• Valuables
• Non-produced assets
• Land
• Intangibles
3.
Liabilities
• Deposits held
• Accounts payable
• Securities other than shares
• Borrowing
• Superannuation
• Provisions
• Equity
12. Statement of Cash Flows:
1.
Cash Flows from Operating Activities
• Cash received
• Taxes received
• Sales of goods and services
• Interest, excluding swap interest
• Dividends from associates
• Other receipts
• Cash paid
• Payments to and on behalf of employees
• Purchases of goods and services
• Interest, excluding swap interest
• Subsidies
• Grants
• Social benefits
• Other payments
2.
Cash Flows from Investing Activities
•
Non-Financial Assets
•
Sales of non-financial assets
•
Purchases of new non-financial assets
•
Financial Assets (Policy Purposes)
• Sales of investments
• Purchases of investments
3. Cash Flows from Financing Activities
• Cash received
• Borrowing
• Deposits
received
• Swap interest
• Other
financing
• Cash paid
• Borrowing
• Deposits paid
• Swap interest
• Other
financing
BAB III
PENUTUP
Laporan keuangan merupakan piranti yang
sangat penting untuk akuntabilitas dan pengambilan keputusan. Sebagaimana telah
dikemukakan di depan tujuan akuntabilitas dan pengambilan keputusan merupakan
obyektif yang utama dari laporan keuangan, sedang obyektif-obyektif yang lain
bertolak dari kedua obyektif utama tersebut.
Lingkungan operasi suatu entitas
mempengaruhi obyektif dari laporan keuangannya. Memahami sifat pemerintah serta
lingkungan operasinya yang kompleks adalah penting untuk menetapkan obyektif
laporan keuangan pemerintah.
Obyetif dari laporan keuangan harus
mengacu kepada kebutuhan informasi dari para pemakai eksternal, dengan
pengertian bahwa informasi tersebut merupakan “common needs” atau “common
interests” dari para pemakai yang kepentingannya tidak selalu sama. Di sektor
publik seperti di sektor privat para pemakai itu dapat dikelompokkan dalam
beberapa kelompok utama.
Berdasarkan penelahaan atas literatur akuntansi
dan pertanyaan-pertanyaan otoritatif mengenai pelaporan keuangan
pemerintah,international federation of accountants public sector committee
(IFAC-PSC) mengelompokkan para pemakai tersebut dalam kelompok berikut:
1. Badan
legislatif dan badan lain mempunyai kekuasaan mengatur dan mengendalikan
(governing bodies).
2. Publik
(rakyat).
3. Investor
dan kreditor.
4. Pemerintah
lain, badan internasional dan penyedia sumber lain.
5. Analisis
ekonomi dan keuangan.
Mereka menginginkan laporan keuangan pemerintah
itu dapat memberikan informasi mengenai:
1. Integritas Anggaran
Pelaporan keuangan Federal harus
membantu dalam pemenuhan kewajiban pemerintah memberikan akuntanbilitas publik
(publicity accountable) untuk uang-uang yang dihimpun melalui perpajakan dan
sarana-sarana lain dan untuk pengeluaran-pengeluarannya sesuai dengan
undang-undang anggaran dan peratuan perundang-undangan yang berkaitan.
Pelaporan keuangan Federal harus memungkinkan pembaca mentapkan:
• Bagaimana sumber-sumber anggaran telah
diperoleh dan digunakan dan apakah perolehan dan penggunaan tersebut sesuai
dengan undang-undang anggaran,
• Status dari sumber-sumber anggaran, dan
•
Bagaimana pelaporan anggaran berkaitan dengan informasi lain mengenai
biaya operasi-operasi program dan apakah informasi mengenai status
sumber-sumber anggaran diintegrasikan dan konsisten dengan informasi akuntansi
lain mengenai aset dan kewajiban.
2. Kinerja Operasi
Laporan Keuangan harus membantu pemakai
laporan dalam mengevaluasi upaya-upaya pelayanan, biaya, dan pencapaian
aktivitas dari entitas pelaporan, cara bagaimana upaya dan pencapaian tersebut
dibelanjakan, dan manajemen atas aset dan kewajiban entitas. Laporan keuangan
harus memungkinkan pembaca menetapkan :
•
Biaya dari program-program dan aktivitas-aktivitas spesifik
• Upaya-upaya dan pencapaian-pencapaian
yang berkaitan dengan program-program pemerintah dan perubahannya dan dalam
hubungannya dengan biaya; dan
• Efisiensi dan efektivitas manajemen
pemerintah atas aset-aset dan kewajiban-kewajibannya.
3. Pengurusan (Stewardship)
Laporan keuangan pemerintah harus
membantu pemakai laporan menaksir dampak dari operasi dan investasi pemerintah
terhadap negara untuk periode yang bersangkutan dan bagaimana, sebagai
hasilnya, kondisi keuangan pemerintah dan bangsa telah berubah dan mungkin
berubah di masa depan.
Laporan keuangan pemerintah juga harus
memungkinkan pembaca untuk menetapkan:
•
Apakah posisi keuangan pemerintah meningkat atau menjadi lebih jelek
setalah periode yang bersangkutan
•
Apakah sumber-sumber anggaran di masa depan diperkirakan akan mencukupi
untuk mempertahankan pelayanan publik dan untuk memenuhi kewajiban pada waktu
jatuh temponya, dan
•
Apakah operasi pemerintah telah memberikan kontribusi kepada kesejahteraan
bangsa di masa sekarang dan di masa depan.
4. Pencegahan kecurangan, pemborosan,
dan penyimpangan laporan keuangan pemerintah harus membantu pemakai laporan
memahami atau mengerti. Apakah terdapat sistem manajemen keuangan dan
pengendalian internal yang cukup. Dengan keluarnya Standar Akuntansi
Pemerintahan Akrual ini artinya kita harus segera menyiapkan diri untuk menjadi
operator sekaligus penggunanya.
DAFTAR PUSTAKA